Seluk Beluk Internet

Seluk Beluk Internet

Istilah internet berasal dari kata internetworking. Internetworking sendiri bisa diartikan sebagai network dari network, yang berarti kumpulan dari jaringan-jaringan yang menghubungkan komputer dari sistem yang berbeda.

Jadi secara singkat dapat diartikan bahwa internet adalah kumpulan berbagai macam sistem jaringan komputer di dunia yang terkoneksi satu sama lain dan dapat saling berkomunikasi satu sama lain.

Menurut sejarahnya, internet lahir pada era 60-an atau tepatnya tahun 1969. Internet berawal dari proyek riset yang disponsori oleh DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency). RIset ini bertujuan untuk mengembangkan suatu jaringan komputer yang:
  • Bekerja secara transparan, melalui bermacam-macam jaringan komunikasi data yang terhubung satu dengan lainnya.
  • Tahan terhadap berbagai gangguan (bencana alam, serangan nuklir dan lain-lain)
Pengembangan jaringan ini ternyata sukses dan melahirkan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network). Jadi ARPANET dapat dikatakan sebagai jaringan komputer yang pertama di dunia.

ARPANET dibangun pada akhir tahun 1969 dan awal tahun 1970. Pada waktu itu, Universitas UCLA menjadi node atau titik pertama pada jaringan ARPANET. Sedangkan node kedua adalah Universitas Stanford. Perangkat yang digunakan untuk menghubungkan kedua node tersebut disebut IMP (Interface Message Processor). Baik Stanford maupun UCLA memiliki perangkat IMP. Untuk menghubungkan kedua Universitas tersebut digunakan saluran telepon yang digunakan oleh AT&T.

Mesin Interface Message Processor (IMP)

Tahun 1972, ARPANET didemonstrasikan di depan peserta The First International Conference on Computer Communication dengan menghubungkan 40 node. Kemudian pada tahun 1990, ARPANET diubah menjadi Internet.

Secara singkat, sejarah perkembangan ARPANET hingga kemunculan Internet sebagai berikut:
  • Tahun 1957, DoD membentuk ARPA (Advanced Research Projects Agency).
  • Tahun 1969, ARPANET terbentuk.
  • Tahun 1970 ARPANET menghubungkan UCLA, UCSB, U-Utah & Stanford.
  • Tahun 1973, ARPANET menghubungkan University College London dan Royal University Norway.
  • Tahun 1982, menjadi jaringan Internet dikembangkan.
  • Tahun 1990, ARPANET kemudian dikenal dengan Internet.
Diagram Internet NCP

Model DARPA

Model referensi DARPA atau DARPA reference model adalah sebuah referensi protokol jaringan yang diusulkan oleh departemen pertahana Amerika Serikat DoD (iDepartement of Defense).

Model ini dinamai begitu karena lembaga yang mengembangkan adlah DARPA. Model DARPA sedikit berbeda dibandingkan model OSI. Sebagai bahan perbandingan, perhatikan diagram yang menggambarkan perbedaan kedua model tersebut. Baik model DARPA maupun model OSI, kedua-duanya menggunakan prinsip enkapsulasi. Model DARPA ini kemudian digunakan untuk membangun protokol TCP/IP yang menjadi pondasi bagi jaringan Internet. Berneda dengan model referensi OSI  yang memiliki 7 layaer, model referensi DARPA hanya memiliki empat lapisan, yaitu:
  1. Aplication Layer
  2. Host-to-host layer atau Transport layer
  3. Internetworking layer atau Internet layer
  4. Network Interface layer atau Physical layer
Aplikasi Internet yang pertama kali ditemukan adalah FTP. Menyusul kemudian e-mail, dan telnet. Email menjadi aplikasi yang paling popular di masa ARPANET. Tahun 1979 tercatat sebagai tahun berdirinya USENE yang pada awalnya menghubungkan Universitas DUKE dan UNC. Grup yang pertamakali dibentuk dalam USENET adalah grup net.*.

Pada mulanya TCP/IP digunakan pada jaringan bernama ARPANET. Namun saat ini telah menjadi protokol standar bagi jaringan yang lebih umum yang disebut inernet.

Dibawah ini adalah gambar Perbandingan model OSI dan Model DARPA

perbandingan model osi dan darpa

Protokol TCP/IP

Sejauh ini kita sering menjumpai kata protokol. Cukup sulit untuk mendefinisikan secara tepat apa yang disebut protokol. Protokol memiliki banyak variasi dan banyak tujuan penggunaan. Secara sederhana dapat dijelaskan, protokol adalah sekumpulan aturan dalam komunikasi data. Protokol mengatur bagaimana terjadinya hubungan dan perpindahan data antara dua atau lebih komputer.

Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi keduanya. pada tingkat yang terendah, protokol mendefinisikan koneki perangkat keras. Sebagian besar protokol memiliki karakteristik berikut:
  • Melakukan deteksi apakan ada koneksi fisik atau tidak, yang dilakukan oleh komputer atau mesin lain.
  • Melakukan handshaking.
  • Menjadi negosiator berbagai  macam karakteristik koneksi.
  • Mengatur bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
  • Menentukan format pesan.
  • Melakukan error detection dan error correction saat terjadi kerusakan pesan.
  • Mengakhiri suatu koneksi.
Secara umum formati protokol meliputi:
  • Format Informasi
  • Pewaktuan (timing)
  • Urutan (squencing)
  • Kontrol kesalahan (error control)
Pada masa ARPANET protokol yang digunakan untuk komunikasi data adalah NCP (Network Communication Protocol). Semakin lama ukuran ARPANET semakin besar dan NCP tidak sanggup menampung node komputer yang lebih besar. DARPA kemudian mendanai pembuatan protokol komunikasi yang lebih umum. Protokol ini dinamakan TCP/IP. Departemen Pertahanan Amerika menyatakan TCP/IP menjadi standar untuk jaringan pada tahun 1982. Protokol ini kemudian diadopsi menjadi standar ARPANET pada tahun 1983. Perusahaan Bolt Beranek Newman (BBM) membuat protokol TCP/IP supaya dapat berjalan di atas komputer dengan sistem operasi UNIX. Pada saat itulah dimulai perkawinan antara UNIX dan TCP/IP.

TCP/IP memiliki karakteristik yang membedakannya dari protokol-protokol komunikasi yang lain, di antaranya:
  • Bersifat standar, terbuka dan tidak bergantung pada perangkat keras atau sistem operasi tertentu.
  • Bebas dari jaringa fisik tertentu, memungkinkan integrasi berbagai jenis jaringan (ethernet, token ring, dial up).
  • Mempunyai skema pengalamatan yang umum bagi setiap device yang terhubung dengan jaringan.
  • Menyediakan berbagai layanan bagi user.
Berikut ini penjelasan singkat masing-masing layer protokol TCP/IP beserta fungsinya.
  1. Lapisan pertama adalah Network Access Layer (identik denganlapisan physical data link pada OSI). Pada lapisan ini, didefinisikan bagaimana penyaluran data dalam bentuk frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara andal. Lapisan ini biasanya memberikan service untuk deteksi data koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan. Beberapa contoh protokol yang digunakan pada lapisan ini adalah X-25 untuk jaringan publik, Ethernet untuk jaringan ethernet, dan sebagainya.
  2. Layer kedua adalah Internet Layer (identik dengan Network Layer pada OSI). Lapisan ini bertugas untuk menjamin agar suatu paket yang dikirimkan dapat menemukan tujuannya. Lapisan ini memiliki peranan penting terutama dalam mewujudkan internetworking yang meliputi wilayah luas (worldwide Internet). Beberapa tugas penting dalaam lapisan ini adalah: Addressing, yakni melengkapi setiap paket data dengan alamat internet atau yang dikneal dengan Internet Protocol Address (IP Address). Karena pengalamatan (addressing) berada pada level ini, maka jaringan TCP/IP independen dari jenis media, sistem operasi, dan komputer yang digunakan. Routing, yakni menetukan rute kemana paket data akan dikirim agar mencapai tujuan yang diinginkan. Routing merupakan fungsi penting dati internet protocol (IP). Proses routing sepenuhnya ditentukan oleh jaringan. Pengirim tidak memiliki kendali terhadap paket yang dikirimkan. Router-router pada jaringan TCP/IP-lah yang menentukan penyampaian paket data dari pengirim ke penerima.
  3. Lapisan ketiga adalah, Transport Layer (identik dengan transport layer pada OSI). Pada lapisan ini didefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima akan sama dengan informasi yang dikirim oleh pengirim. Lapisan ini memiliki beberap afungsi penting antara lain: Flow Control, pengirim data yang telah dipecah menjadi paket-paket data harus diatur sedemikian rupa agar pengirim tidak sampai mengirimkan data dengan kecepatan yang melebihi kemampuan penerima dalam menerima data. Error Detection, Pengirim dan penerima juga melengkapi data dengan sejumlah informasi yang bisa digunakan untuk memeriksa apakah data yang dikirimkan telah bebas dari kesalahan. Jika ditemukan kesalahan pada paket data yang diterima, maka penerima tidak akan menerima data tersebut. Pengirim akan mengirim ulang paket data yang mengandung kesalahan tadi. Dengan demikian, data data dijamin bebas dari kesalahan (error free) pada saat diteruskan ke lapisan aplikasi.
  4. Lapisan keempat adalah Application Layer (identik dengan aplication, persentaion, session layer pada OSI). Sesuai namanya, lapisan ini mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada ajringan. Cukup banyak protokol yang telah dikembangkan pada lapisan ini. Contohnya adalah AMTP (simple mail transfer protocol) untuk pengiriman electronic mail, FTP (file transfer protocol) untuk transfer file, HTTP (Hyper text transfer protocol) untuk aplikasi berbasis WEB atau WWW (world wide web), NNTP (network news transfer protocol) untuk distribusi news group dan sebagainya.
Setiap layer pada tumpukan TCP/IP menyediakan berbagai proteksi yang dibuat untuk maksud dan tujuan tertentu. Beberapa proteksi yang populer dan keterkaitannya dengan protokol yang lain dapat diaamati pada gambar di bawah ini.

hubungan berbagai protokol tcp/ip

0 Response to "Seluk Beluk Internet"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel