Packet Switching

Konsep packet switching mula-mula diperkenalkan oleh Paul Baran pada tahun 1960. Packet switching diciptakan untuk mengtasi beberapa kelemahan circuit switching. Packet switching juga memanfaatkan jalur komunikasi yang digunakan bersama. Namun pada packet switching, data akan dipecah-pecah menjadi paket-paket berukuran kecil dan kemudian dikirimkan melalui rute yang tidak tetap. Sehingga setiap paket mungkin saja menempuh jalur yang berbeda-beda, sesuai situasi dan kondisi itu. jadi, rute pergi umumnya tidak sama dengan rute datang.

Contoh implementasi packet switching yaitu frame relay, Asynchronous Transfer Mode (ATM), Multiprotocol Label Switching (MPLS), Digital Subscriber Line (DSL), Metro Ethernet, Switch Multimegabit Data Service (SMDS), X.25. Kecepatan transfer data yang didukung berkisar antara 56 Kbps hingga 45 Mbps.

Ilustrasi network packet switching

Keterangan gambar:
[A] rute menuju komputer A
[B] rute menuju komputer B

Baik packet switching maupun circuit switching sama-sama menggunakan carrier network "yang melayani" pembentukan virtual circuit atau "jalur virtual". bayangkan "jalur virtual" ini seperti sebuah "jalur private" (mirip dengan jalur yang digunakan pada koneksi point-to-point). Pada sebuah jalur fisik dapat dibuat beberapa "jalur virtual".Pembentukan jalur virtual dapat dilakukan melalui mekanisme pembagian slot waktu (time slot).

Carrier network seringkali disimbolkan dengan gambar awan atau cloud. Carrier network bisa saja berupa network frame relay, network ATM dan sebagainya.

cloud
Ada dua jenis virtual circuit (VC) yang keduanya dapat digunakan oleh circuit dan packet switching, yaitu:

Switched Virtual Circuits (SVC) atau semi Permanent VC
SVC dapat dianalogikan dengan telepon (circuit switched telephone call). Jalur virtual dibentuk saat diperlukan dan akan diputuskan ketika data selesai ditransfer. Ada 3 fase SVC, yaitu:
  • Call setup atau Circuit estabilishment (pembentukan jalur)
  • Information Transfer atau data transfer (transfer data)
  • Call clear atau Circuit termination (pemutusan jalur)
Setiap perangkat telah diberi alamat yang unik (mirip dengan nomor telepon). Agar dapat mencapai network tujuan, kita harus mengetahui alamat tujuan dengan tepat.

Permanent Virtual Circuits (PVC)
PVC dapat dianalogikan dengan leased line atau dedicated circuit. Jalur dibentuk secara permanen dan administrator harus melakukan setup jalur secara manual. Biasanya VPC dimanfaatkan untuk transfer data konstan atau komputer yang harus terhubung 24 jam per hari.

SVC banyak dimanfaatkan untuk transfer data yang bersifat temporer (sewaktu-waktu). Untuk pemakaian dengan durasi waktu singkat, maka SVC akan lebih murah dibandingkan PVC. Sedangkan untuk koneksi 24 jam sehari maka PVC akan lebih murah dibandingkan SVC. Router Cisco mendukung kedua jenis virtual circuit (VC) tersebut.

Koneksi WAN selalu memerlukan jasa provider. Kita tidak bisa menghubungkan network lokal dengan remote tanpa bantuan provider. Sehubungan dengan masalah ini, ada beberapa istilah yang digunakan untuk membedakan "sisi provider" dengan "sisi user" atau pelanggan. Agar lebih jelas, perhatikan gambar berikut.

perangkat yang menghubungkan user dengan WAN

Lalu bagaimana dengan metode akses yang digunakan oleh WAN? Apakah ada kemiripannya dengan LAN?

Pada dasarnya metode akses berkaitan langsung dengan jenis teknologi yang digunakan. Pada WAN tersedia beragam metode akses yang memerlukan waktu tersendiri jika kita ingin membahas semuanya. Untuk menyederhanakan maka kita akan membahas beberapa saja yang populer, yaitu frame relay, ISDN, DSL, HDLC, dan TAM.

Tunggu postingan selanjutnya.

1 Response to "Packet Switching"

  1. sama-sama mas bro,, msemoga bermanfaat dan menjadi berkah bagi kita semua Aamiin..

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel