Metode Koneksi

Melanjutkan postingan dari LLC Sublayer (Logical Link Control)
Secara umum ada 2 jenis/mode koneksi yang digunakan oleh LLC yaitu:
  • Connection oriented
  • Connectionless oriented
Kita sudah membahas sekilas kedua mode tersebut. Pada postingan kali ini kita akan membahasnya secara lebih detail.  Mengingat mode koneksi juga diiterapkan oleh berbagai protokol maka kita akan membahasnya secara umum. Sehingga apa-apa yang dijelaskan pada postingan ini dapat diterapkan pada berbagai model protokol.

Teknologi LAN umumnya berhubungan dengan layer 1 dan 2 model OSI. Namun tidak berarti layer-layer yang lain "bebas" dari LAN. Sebagai contoh, manakala kita membahas tentang LLC maka secara langsung akan menyinggung layer 3 (network). Ketika kita membahas mode koneksi maka mau tidak mau akan menyinggung layer 4 atau transport.

Layer transport bertanggung jawab terhadap segmentasi data, yaitu menjadikan "potongan" data berukuran lebih kecil, yang disebut data stream atau segment. Sebaiknya, setelah data stream diterima maka layer transport bertanggungjawab dalam menyusun ulang kembali data stream menjadi data utuh.

Transport layer menyediakan transport data end-to-end dan menyediakan "koneksi logika" antara host pengirim dan penerima pada network yang "beragam". pada layer ini ada dua buah protokol yan gpopuler, yaitu TCP dan UDP.

TCP merupakan contoh penerapan connection oriented protocol (realiable networking) sedangkan UDP merupakan contoh connectionless oriented protocol (unrealiable networking). Suatu protokol disebut realiable jika menerapkan:
  • Virtual Circuit (3-way-handshake)
  • Acknowledgements
  • Squencing
  • Flow control
Pada mode reliable, komputer yang hendak mengirim data harus melakukan "establishing connection" dengan komputer tujuan. Prosesnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Komputer pengirim melakukan permintaan untuk memulai koneksi dengan komputer penerima.
  • Komputer penerima melihat permintaan tersebut dan kemudian mengirim pesan balik sebagai respon atas permintaan koneksi.
  • Komputer pengirim menerima respon dari komputer penerima dan kembali mengirim pesan bahwa koneksi sudah siap dan data sudah bisa dikirim.
Proses semacam inilah yang disebut dengan three way handshake atau call setup. Koneksi yang dibentuk pada tahap ini bersifat virtual. Untuk memudahkan memahami proses establishing connection, kita akan menggunakan protokol TCP sebagai contoh.

Connection oriented lebih sering dinyatakan dan dibahas dibandingkan connectionless oriented. Oleh sebab itu, sangatlahpenting untuk memahami cara kerjanya.

Memulai Koneksi

Proses memulai koneksi menggunakna protokol TCP dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut. Perhatikan ilustrasi proses koneksi yang melibatkan komputer A dan Komputer B.

proses memulai koneksi
  1. Komputer A hendak melakukan koneksi dengan komputer B. Komputer A Memulainya dengan mengirim segmen berisi flag SYN (synchronize) dan INS (Initial Sequence Numbers) atau ISS(Initial Send Squence) kepada komputer B. INS merupakan bilangan (sepanjang 32 bit) yang dipilih secara random. Misalkan nomor yang dipilih adalah 100.
  2. Komputer B menerima segmen SYN. Kemudian mengirim segmen ACK (Acknowledge) sebagai tanda bahwa B sudah menerima segmen SYN dari A. ACK ini tidak lain adalah INS yang sudah dinaikkan nilainya. Misalkna jika INS dari A adalah 100, maka ACK menjadi INS + 1 atau 101. Selain itu, B juga mengirimkan segmen SYN kepada A. Misalkan saja SYN dari B adalah 300.
  3. Komputer A menerima segmen SYN+ACK dari B. Komputer A mengirim segmen ACK yang nilainya adalah SYN+1 (nilainya dinaikan), sehingga menjadi 301. Setelah melalui 3 tahapan tersebut (2-way-handshake) selanjutnya koneksi dapat terjalin (communication estabilished).

Transfer Data

Setelah koneksi terjalin maka data dapat segera ditransfer. Protokol TCP "memerintahkan" layer application untuk melakukan transfer data. Protokol TCP menangani transfer data sebagai berikut:
  1. TCP memecah data dari berbagai aplikasi, seperti HTTP, SMTP, POP3, menjadi segmen-segmen. Segen-segmen ini kemudian ditransfer ke protokol-protokol pada layer network, data link dan physical.
  2. TCP mengirim segment ke remote host.
  3. TCP pada remote host menyusun ulang segmen-segmen
Setiap data yang dikirim komputer pengirim akan diverifikasi keutuhannya oleh komputer penerima. Jika ada data yang error atau tidak sampai / hilang, maka komputer pengirim akan mengirim ulang data yang bermasalah tersebut. Lalu bagaimana cara mengetahui adanya data yang rusak atau tidak sampai?

Mekanisme pendeteksi kerusakan atau kehilangan paket data mirip dengan yang digunakaan saat memulai koneksi. Yaitu dengan di-ACK oleh komputer penerima dengan cara mengirim segmen ACK kepada komputer pengirim.

Media yang dilalui data tidak selalu dalam kondisi prima. Ada kalanya rusak atau data yang diangkut sangat banyak sehingga terjadi "tumpang tindih" data. Teknologi yang digunakna oleh komputer pengirim dan penerima pun belum tentu sama. Sebagai contoh, komputer pengirim menggunakan fast ethernet yang mampu mentransfer data sebesar 100 Mbps. Sedangkan komputer penerima hanya menggunakan teknologi ethernet biasa (10 Mbps). Apa jadinya jika data dengan kecepatan 100 Mbps dipaksakan masuk ke "jalan" yang hanya mampu menangani kecepatan 10 Mbps?

Ada dua mekanisme yang digunakna untuk mengatasi hal tersebut, yaitu:
  • Flow Control
  • Sliding Windows

Flow Control

Flow control berkaitan dengan pengaturan kecepatan transfer data. Komputer pengirim akan menunggu segmen ACK dari komputer penerima sebagai tanda bahwa segmen yang dikirim telah tiba dengan selamat. Kondisi ini secara tidak langsung akan menjadi kendali kecepatan transfer data. Karena komputer pengirim hanya akan mengirim segmen yang lain manakala sudah yakin segmen sebelumnya tiba dengan selamat.

Sliding Window

Sekumpulan segmen akan dikelompokkan menjadi satu kesatuan dan menunggu giliran kapan akan dikirim. Setiap kelompok dapat dipandang sebagai sebuah window. Segmen akan dikirim perkelompok (per-window)/ Setelah diterima, segmen ACK balasan pun akan dikirim perkelompok. Kemudian window akan bergeser ke segmen yang belum dikirim. Dan begitu seterusnya.

Mungkin agak sulit untuk memahami kerja sliding window hanya dengan kata-kata. Animasi yang menjelaskan tentang sliding window dapat dilihat pada situs berikut ini:
Pengaturan aliran data secara baik akan mengurangi resiko terjadinya congestion, overloading, dan data loss.

TCP Multiplexing

 Beberapa aplikasi network dapat diaktifkan pada saat bersamaan sebagai contoh, kita dapat membuka beberapa web browser, membaca email, melakukan download menggunakan FTP client, dan membuka aplikasi lainnya. Masing-masing aplikasi akan dilayano oleh servi-servis yang sesuai. Inilah yang disebut multiplexing.

Multiplexing adalah proses menggabungkan beberapa data stream dalam sebuah koneksi. TCP menyediakan fasilitas multiplexing dengan memanfaatkan port asal dan tujuan (source and destination port). Bayangkan saja multiplexing seperti sebuah jalan yang terdiri atas beberapa jalur. Masing-masing jalur akan dilalui oleh data stream yang berhubungan engan aplikasi tertentu.

Masing-masing servis sudah memiliki nomor port tertentu. Berikut ini daftar port untuk beberapa service yang populer. Tentu saja masih cukup banyak servis-servis yang belum dicantumkan pada tabel di bawah ini

Daftar Nomor Port
Multiplexing juga terjadi manakala data dikirimkan menggunakan protokol UDP. Kadangkala nomor port disebut sebagai nomor socket (socket number). Nomor port untuk servis-servis sudah dikenal ditentukan oleh IANA (Internet Assigned Numbers Authority).

0 Response to "Metode Koneksi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel