Pada kesempatan ini akan menjelaskan tentang langkah-langkah konfigurasi atau cara pengaturan yang dilakukan untuk membangun sebuah server berbasis Linux Debian dari mulai tahapan Instalasi sistem operasi, konfigurasi Router, Konfigurasi DNS, Konfigurasi Web Server dan Database, Konfigurasi FTP, Konfigurasi DHCP, dan Konfigurasi Mail Server. Mungkin pada postingan ini hanya akan membahas cara Intalasi Sisstem Operasi-nya saja. Nantikan Postingan selanjutnya tentang konfigurasi DNS dan sebagainya.
Oke kita langsung saja ikuti langkah-langkahnya berikut ini:
Instalasi Sistem Operasi
Siapkan DVD Debian, Hidupkan CPU, masuk ke pengaturan BIOS agar boot diarahkan ke DVD atau Flashdisk sesuai dengan kebutuhan sobat, misalkan disini menggunakan DVD. Masukan DVD 1 Debian, Simpan Konfigurasi BIOS, dan CPU akan merestart.
Pilih Install
|
Proses Instalasi Sistem Operasi |
Selanjutnya memilih bahasa instalasi, pilih
English:
|
Memilih bahasa instalasi |
Selanjutnya memilih lokasi, dan pilih
other:
|
Memilih Lokasi |
Pilih Benua/region, pilih
Asia:
|
Memilih Region |
|
|
|
|
Lalu pilih negara
Indonesia:
|
Memilih Negara |
Selanjutnya pilih
Singapore, untuk pengaturan default lokal Negara:
|
Pengaturan Default Lokal Negara |
Pilih keyboard layout, dan pilih American English:
|
Pengaturan Keyboard Layout |
Pilih
eth0 sebagai ethernet yang akan di hubungkan langsung ke WAN/internet, perhatikan merk Ethernet, agar tidak tertukar saat pemasangan kabel WAN atau LAN.
|
Konfigurasi Jaringan Utama |
Segera batalkan untuk mendapatkan automatic ip dari DHCP Server. Apabila sudah terlanjur kembali ke menu sebelumnya.
|
Proses Membatalkan DHCP Server |
Saat ini kita akan mengkonfigurasi IP WAN/Internet terlebih dahulu, Pilih
Configure Network Manually
|
Metode Konfigurasi Jaringan |
Isikan IP WAN yang telah di tentukan oleh ISP, pada contoh di postingan kali ini misalkan IP nya adalah:
10.10.10.2
|
Pemberian IP Address |
|
Isikan netmask yang telah ditentukan:
255.255.255.252
|
Pemberian Netmask |
Isikan IP Gateway Server Debian, yaitu IP Server ISP:
10.10.10.1 (secara otomatis sudah terisi, karena hanya 2 ip saja yang valid untuk subnetmask/30)
|
Pemberian gateway |
Isikan Name Server Address dengan IP Server ISP:
10.10.10.1 (secara otomatis sudah terisi, karena hanya 2 ip saja yang valid untuk subnetmask/30)
|
Pemberian Name Server |
Isikan Hostname Serve Debian:
smkncb (
isikan bebas sesuai keinginan namun disini dicontohkan hostnya adalah "smkncb", konfigurasi ini di terapkan pada salah satu SMK di Kabupaten Purwakarta yang telah admin pernah dokumentasikan proses pengerjaannya)
|
Hostname |
Selanjutnya isikan Domain Name:
smkncb.sch.id
|
Domain Name |
Selanjutnya akan diminta untuk mengisikan password, pada kasus ini passsword yang akan di isikan adalah "
root"
|
root password |
Akan diminta untuk memverifikasi password, maka ketikkan lagi "
root" sebagai verifikasi passwordnya.
|
re-enter password |
Masukan username untuk account baru: disini akan di contohkan untuk user baru yaitu: "
kajurtkj"
|
User Baru |
Selanjutnya isikan username untuk account baru tadi: "
kajurtkj"
|
Nama pengguna untuk account |
Selanjutnya masukkan password untuk username
kajurtkj (isikan sesuai kebutuhan sobat)
|
Password untuk user name |
Selanjutnya diminta untuk memasukan password kembali untuk memverifikasi password username "
kajurtkj"
|
Verifikasi Password |
Batalkan untuk sinkronisasi waktu server
|
Sinkronisasi waktu |
Pilih Zona waktu :
Jakarta (Time Zone Terdekat)
|
Zona Waktu |
Selanjutnya kita akan diarahkan ke partisi hardisk pada linux, partisi hardisk linux dapat dilakukan manual atau guide, disini akan dicontohkan menggunakan cara Guide, karena Debian akan memandu dan cara otomatis membagi dan memformat partisi sesuai kebutuhan umumnya, perlu diperhatikan dalam cara ini, jika diperhatikan space yang tersedia adalah 20GB (sesuai total space pada saat pemilihan diawal)
Gunakan metode partisi:
Guide-use entrie disk
|
Metode partisi |
Pilih disk yang akan di partisi
|
Memilih disk untuk di partisi |
Pilih skema partisi:
All files in one operation
|
Memilih skema partisi |
Selanjutnya lanjutkan dengan memilih:
finish partition and write changes to disk
|
Penyelesaian Partisi |
Konfirmasi untuk memulai partisi: dan pilih
YES
|
Memulai Partisi |
Pilih
NO untuk melanjutkan dan tanpa mengganti DVD
|
Pemindaian DVD yang lain |
Selanjutnya pilih
NO pada
Network mirror
|
Konfigurasi Paket Manager |
Lalu pilih
NO pada
participate in the package usage survey
|
Partisipasi dalam penggunaan survei penggunaan paket |
Selanjutnya langkah pemilihan software aplikasi yang akkna di install, standarnya kita pilih hanya
Standard system utilities, untuk instalasi software aplikasi pendukungnnya akan di bahas pada postingan yang akan datang.
|
Pemilihan Software untuk Diinstall |
Selanjutnya pilih
YES untuk install
GRUB boot loader pada master boot record
|
GRUB Loader |
Tunggu instalasi hingga selesai, apabila sudah selesai, sebelum restart keluarkan DVD Debian dari DVD-ROM, atau dapat masuk ke menu BIOS sebelum booting untuk mengubah boot loader
|
Proses Akhir Instalasi |
Terakhir, tampilan Debian tampak setelah login seperti gambar dibawah ini
|
Tampilasn Awal Debian CLI |
Mungkin hanya itu saja yang dapat admin sampaikan pada postingan
Instalasi Server Debian Squeeze, jika ada yang kurang paham bisa hubungi admin langsung,
GRATIS!!
Semoga menambah wawasan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Terimakasih telah berkunjung ke blogger
riyantoshare.blogspot.com
0 Response to "Instalasi Server Debian Squeeze"
Post a Comment